JOGJABERITA – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih mencatat, dari sebanyak 13 komoditi bahan pokok, hanya ada dua komoditi yang mengalami penurunan harga. Diantaranya, gula pasir dan bawang putih.
Sebelumnya, pada Mei lalu gula pasir dibanderol dengan harga Rp 14 ribu per kilogram, kini berada di harga Rp 13.688 per kilogram. Sementara, komoditas bawang putih yang sebelumnya dibanderol seharga Rp 34.125 per kilogram, kini berada di harga Rp 33.250 per kilogram.
“Harga-harga di Sleman masih di bawah harga nasional. Telur, harga kita Rp 26 ribu per kilogram, sementara harga nasional Rp 29 ribu per kilogram,”ujarnya Senin (27/6).
Mae Rusmi menambahkan pada Mei lalu, cabai rawit merah dibanderol dengan harga Rp 57.375 per kilogram melonjak drastis ke harga Rp 89.375 per kilogram.
Sedangkan bawang merah, yang sebelumnya berada di harga Rp 39.333 per kilogram, kini meroket hingga Rp 53.875 per kilogram.
Sementara minyak goreng curah yang sebelumnya dibanderol dengan harga 16.163 per kilogram, naik menjadi Rp 16.538 per kilogram.
“Harga di pasar memang mengalami kenaikan. Namun, saya kira masih cukup wajar dengan adanya permintaan yang naik. Beberapa naiknya cukup drastis seperti cabai dan bawang merah, karena faktor cuaca dan penyakit,” tambahnya.
Meski sebagian besar bahan pokok mengalami kenaikan harga, tapi Mae memastikan stok yang ada dapat mencukupi kebutuhan.
Kepada masyarakat untuk tak membeli kebutuhan bahan pokok secara berlebihan. Hal ini untuk menjaga ketersediaan stok dan menjaga harga agar tak kembali naik.
“Mengimbau masyarakat untuk tidak belanja berlebihan. Itu yang bisa menekan harga. Kalau semua belanjanya berlebihan, pasokannya kurang, otomatis naik (harganya). Kalau semuanya wajar, sebenarnya stok ini cukup,” imbaunya. (ang/red)