JOGJABERITA– Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Yogya hingga kini masih terus melakoni latihan dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus mendatang.
Total ada 19 anggota perempuan dan 19 anggota laki-laki yang diambil dari perwakilan SMA sederajat di Kota Yogya.
Wakil Koordinator Tim Teknik Paskibraka Kota Yogya 2022 Andrian Maulana mengatakan, sebelum terpilih para anggota paskibraka telah melalui serangkaian tahap seleksi.
Mulai dari seleksi administrasi, tes kesamaptaan, hingga tes wawancara.
Kini, latihan telah memasuki tahap kedua. Para anggota paskibraka fokus pada latihan fisik, mental, dan mematangkan materi baris berbaris. Prosesi latihan dimulai dari pagi hingga malam hari.
Hal ini dilakukan guna memastikan para anggota paskibraka nantinya tak melakukan kesalahan saat prosesi pengibaran maupun penurunan bendera merah putih.
“Adik-adik berlatih dari siang sampai malam bersama teman-teman yang lain. Dituntut untuk memahami seluruh materi dalam waktu yang singkat.
Bagaimana membentuk mental adik-adik dengan segala bentuk teguran maupun bentakan dari kakak-kakak pelatih, yang sebetulnya itu juga dilakukan untuk kebaikan adik-adik,” katanya saat ditemui di Balai Kota Yogya, Kamis (4/8).
Tak hanya melakukan persiapan secara fisik dan mental, para anggota paskibraka juga harus menjaga asupan makanan.
Sebagai pelatih, anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Yogya juga menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogya untuk memastikan kandungan gizi pada asupan makanan anggota paskibraka.
“Kami bersama dinkes selalu memberikan yang terbaik untuk adik-adik. Seperti makanan, kita harus ada sayuran dan lauk pauk yang cukup memadai, dan tidak boleh makan gorengan.
Dari dinas, TNI, Polri, dan PPI sangat memperhatikan kesehatan adik-adik. Kemudian untuk makan, dituntut bisa makan secara cepat karena kami di sini sangat dikejar oleh waktu. Karena 17 Agustus tidak akan mundur satu detik pun,” ujarnya.
Salah satu anggota Paskibraka Kota Yogya 2022 asal SMAN 11 Kota Yogya Bima Putra Febiyantara mengatakan, makan bersama menjadi momen yang selalu berkesan baginya.
Selain diharuskan makan dengan cepat, melalui kegiatan makan bersama ini para anggota paskibraka juga dituntut untuk memiliki jiwa korsa yang tinggi.
“Makan, itu paling seru di situ. Karena kami di sana belajar kecepatan dalam makan, mengatur waktu dan kekeluargaan.
Apalagi, misalnya ada teman kita makannya lama, kita harus benar-benar mendukung dia agar dia lebih semangat dalam makan cepatnya,” ungkapnya. (ang/red)