JOGJABERITA – Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono mengatakan pihaknya kini tengah ngebut dalam menyelesaikan program vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Total, Kabupaten Sleman mendapatkan alokasi vaksin PMK sebanyak 3.100 dosis. Sebelumnya, sebanyak 100 dosis vaksin PMK telah disuntikkan pada Sabtu lalu (25/6). Sementara, pemberian vaksin ini ditargetkan seluruhnya dapat selesai sebelum 5 Juli mendatang.
“Kami menjadwalkan Selasa hingga Kamis masing-masing bisa seribu dosis. Kami fokus ke Cangkringan, Pakem, dan melebar ke Turi,” ujarnya Senin (27/6).
Suparmono menjelaskan, pihaknya mengerahkan seluruh petugas puskeswan di Kabupaten Sleman untuk turut menyelesaikan program vaksinasi PMK.
Dibutuhkan setidaknya 16 tim yang terdiri dari 3 orang di masing-masing tim untuk bisa menyelesaikan seribu dosis. Tim ini terdiri dari satu orang dokter hewan, paramedis, dan petugas pencatat.
“Dinas kami tidak cukup. Kami minta dibantu Fakultas Peternakan dan Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Nanti dalam perkembangannya juga sudah koordinasi dengan Polbangtan. Tiga hari besok puskeswan tutup semua karena kami kerahkan untuk menyelesaikan yang 3 ribu,” tambahnya.
Dia mengaku, penyelesaian vaksinasi PMK ini tak lepas dari berbagai kendala. Misalnya, dia harus memastikan ternak dalam kondisi yang benar-benar sehat tanpa gejala. Jika ditemui satu saja ternak yang mengalami gejala, maka vaksinasi gagal dilakukan sehingga harus melanjutkan ke kandang lain.
Meski demikian, Suparmono terus berkomitmen untuk terus berupaya menyelesaikan wabah PMK di Kabupaten Sleman.
“Misalnya di kandang komunal, hari ini bebas tidak ada yang sakit. Saat besok suntik, di situ ada ketahuan satu dua bergejala. Satu komplek kami tinggal, kami cari yang lain. Kami memastikan yang disuntik itu benar-benar sapi sehat. Itu yang menjadi tidak mudah, dan tidak semua warga serta merta mau disuntik (ternaknya),” ujarnya. (tio/red)