NASIONALTERKINI-Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen untuk terus mewujudkan ruang bermain ramah anak. Hal itu dibuktikan dengan predikat ruang bermain ramah anak yang diraih Taman Pintar dan Gajahwong Edupark. Predikat itu didapat setelah melalui audit standarisasi ruang bermain ramah anak (RBRA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).
Berdasarkan hasil audit standarisasi RBRA, ruang bermain anak (RBA) Taman Pintar mendapatkan nilai 584 dan diusulkan mendapatkan surat keputusan untuk diberi anugerah dengan peringkat RBRA tanpa perbaikan. Sedangkan ruang bermain anak di Taman Gajahwong atau Gajahwong Edupark mendapatkan nilai 590 dan diusulkan mendapatkan surat keputusan untuk diberi anugerah dengan peringkat RBRA tanpa perbaikan sesuai dengan yang tertera pada berita acara.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto mengapresiasi kinerja kolegial lintas perangkat daerah Pemkot Yogyakarta dan para pihak terkait atas capaian predikat RBRA itu. Sugeng menegaskan niat Pemkot Yogyakarta mengikuti audit RBRA bukan pada penilaian atau prestasi. Tapi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan anak-anak sebagai generasi penerus. ”Yang pasti apresiasi. Dengan adanya audit ada semacam kewajiban kita dari (pemkot) Kota Yogyakarta untuk kemudian harus menciptakan tempat-tempat terbuka, taman bermain untuk memberikan kesempatan anak-anak generasi penerus,” kata Sugeng ditemui usai penyampaian hasil keputusan audit RBRA di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (15/11).
Sementara itu Tim Witnes Audit Standarisasi dan Anugerah Ruang Bermain Ramah Anak, Dermawati Santoso menyebut ada 3 temuan audit yaitu temuan positif, temuan rekomendasi perbaikan dan temuan ketidaksesuaian. Dia menjelaskan temuan positif di Taman Pintar adalah kepala daerah dan semua perangkat daerah serta pihak terkait memiliki komitmen yang sangat tinggi dan memberikan perhatian khusus untuk menerapkan standar RBA menjadi RBRA.“Untuk ketigabelas persyaratan(RBRA) di ruang bermain anak Taman Pintar, tidak ditemukan ketidaksesuaian,” ujar Dermawati. (zxa/wqa)