JOGJABERITA– Sebuah tempat hiburan malam Holywings yang sempat disegel beberapa waktu lalu, terlihat telah disematkan label baru bertuliskan Gold Dragon.
Tempat hiburan yang berlokasi di Jalan Magelang Km 5,6, Sleman ini sebelumnya disegel lantaran berkaitan dengan Holywings Jakarta atas upaya promosi minuman yang berindikasi menistakan agama.
Kepala Satpol PP Sleman Shavitri Nurmala Dewi mengatakan pihaknya telah melakukan pembukaan segel pada lokasi Holywings.
Hal ini menyusul adanya surat pernyataan dari manajemen Holywings untuk bersedia tidak membuka usaha lagi di wilayah Sleman.
“Surat pernyataan sudah mereka sampaikan bahwa Holywings ini sudah ditutup selamanya di Sleman dan mereka juga sudah meyakinkan kami, sehingga kami buka untuk segelnya itu,” ujarnya saat ditemui di Kantor Satpol PP Sleman, Selasa (4/10).
Shavitri menambahkan ada permintaan dari manajemen Holywings untuk merubah nama usaha menjadi Gold Dragon.
Menurutnya hal ini sah-sah saja sepanjang perizinan kembali diurus mulai dari awal. Gold Dragon selanjutnya menjadi salah satu usaha berjenis restoran yang beroperasi di Kabupaten Sleman.
“Kami dengan semua institusi yang kemarin berkaitan dengan perizinan usaha restoran mengambil surat pernyataan dari manajemen. Mereka sanggup untuk mengurus perizinan dari awal.
Sehingga kami harapkan nanti manajemen juga menepati, dan sekarang sudah berproses untuk perizinanannya,” katanya.
Shavitri menambahkan saya berkomitmen untuk tetap melakukan pengawasan. Tak hanya pada Gold Dragon, tetapi juga unit usaha lainnya yang berpotensi menimbulkan pelanggaran ketentraman dan ketertiban masyarakat.
Pihaknya mengaku tak bekerja sendirian, dia juga menggandeng beberapa pihak lain diantaranya TNI, Polri, pemangku wilayah, Dinas Pariwisata, dan lain-lain.
Dia mengimbau kepada para pemilik usaha di Kabupaten Sleman untuk dapat memenuhi perizinan sesuai dengan peraturan yang ada.
Sehingga menciptakan kondisi yang nyaman baik bagi para pengusaha maupun masyarakat.
“Sleman ini tempat berinvestasi untuk usaha yang mendukung pariwisata.
Pemkab Sleman membuka ruang berusaha, mendukung. Tetapi niat baik yang dilakukan oleh Pemkab Sleman ini harus disambut baik juga oleh para pengusaha agar proses perizinannya dipenuhi,” ungkapnya. (ong/red)
