Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Harus Ditingkatkan, Siklus Erupsi Gunung Merapi Sulit Diprediksi

oppo_0

NASIONALTERKINI– Siklus Erupsi Gunung Merapi semakin sulit diprediksi, setelah terjadi erupsi besar tahun 2010 silam. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) yang memantau aktivitas Merapi mencatat, sejak tahun 2018 hingga kini aktivitas letusan masih terus terjadi yang jenisnya freatik.

Koordinator Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Sleman Yugyasmono mengatakan Kapasitas masyarakat harus ditingkatkan. Agar mereka siap mengantisipasi, jika sewaktu-waktu BPPTKG menaikkan status erupsi dari level siaga yang freatik dan sifatnya sesaat, ke level awas yang letusannya mengancam keselamatan warga. ”Pasca 2010 Erupsi Merapi itu kan cenderung freatik ya, karena freatik itu katanya BPPTKG tidak ada tanda-tanda, jadi kayak orang buang angin,” katanya Jumat (23/8).

Yugyasmono menambahkan Saat ini, pihak-pihak terkait sangat mudah memantau perkembangan aktivitas Erupsi Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah, karena alat pengamatan yang dimiliki sangat lengkap. Sehingga harapannya, tidak ada korban jiwa menjadi target, jika ke depan status Erupsi Merapi naik ke level awas.

“Di wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta, ada tujuh kalurahan yang rentan terdampak Erupsi Gunung Merapi, jika mengalami erupsi besar. Antara lain Glagaharjo, Kepuharjo, Umbulharjo, Hargobinangun, Purwobinangun, Girikerto dan Wonokerto,”ujarnya. (efi/bio)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *