Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Harmoni Patung & Aktivisme Kolaborasi Epik Dolorosa Sinaga Dan Budi Santoso

NASIONALTERKINI.Maestro patung kenamaan, Dolorosa Sinaga, yang telah berkarya selama lebih dari empat dekade, kembali hadir dengan gebrakan baru melalui kolaborasi spektakuler bersama Budi Santoso, pematung asal Yogyakarta sekaligus anak didik dan mitra kreatifnya selama 24 tahun. Mereka berdua akan mempersembahkan pameran bertajuk “Patung dan Aktivisme: Dolorosa Sinaga dan Budi Santoso” yang menggambarkan perjalanan ekspresi patung lintas generasi.

Pameran ini, setelah sukses digelar di Galeri Nasional Indonesia pada Juli dan Agustus lalu, akan dilanjutkan di Jogja National Museum, dibuka secara resmi pada Senin, 7 Oktober 2024 pukul 16.00 WIB di pelataran museum. Acara ini menjadi ajang dialog mendalam mengenai seni patung yang tidak hanya menampilkan karya seni, tetapi juga menjadi media refleksi sosial dan aktivisme.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, menyampaikan apresiasinya terhadap pameran ini. “Kolaborasi antara Dolorosa dan Budi bukan sekadar pameran seni, melainkan sebuah kisah persahabatan, perjalanan sejarah, dan refleksi sosial yang mendalam. Pameran ini membuka ruang dialog tentang berbagai isu penting yang dihadapi negeri ini,” Ia berharap karya-karya ini dapat menginspirasi publik dan memicu diskusi tentang nilai-nilai kemanusiaan dan sosial.Ungkap:Hilmar:Senin:30/09/2024 di Yogyakarta

Dengan kurasi dari Alexander Supartono, pameran ini kembali mengangkat tema-tema besar yang menjadi ciri khas Dolorosa dan Budi: hak asasi manusia, solidaritas terhadap perempuan, keragaman budaya, perdamaian, serta isu-isu lingkungan. “Karya mereka selalu mempertaruhkan nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi, serta keyakinan akan kekuatan seni sebagai alat perubahan sosial,” tulis Alexander dalam catatan kuratorialnya.

Pameran ini tidak hanya sekadar menampilkan karya seni, tetapi mengajak pengunjung untuk “Mengalami Patung” secara langsung. Lebih dari 60 karya dipamerkan, bukan hanya sebagai pajangan, tetapi sebagai jembatan antara patung, seniman, serta aktivitas sosial dan politik yang mereka suarakan. Interaksi antara pengunjung dengan karya-karya ini akan menjadi bagian penting dari pengalaman pameran, di mana seni, aktivisme, dan ruang publik bersatu dalam harmoni.Ujar:Hilmar

Pameran “Patung dan Aktivisme” ini akan dibuka untuk umum mulai 8 Oktober hingga 7 November 2024 di Jogja National Museum, setiap hari pukul 10.00 – 21.00 WIB. Selain menikmati karya seni yang luar biasa, pengunjung juga berkesempatan mengikuti program edukasi selama pameran, seperti seminar diskusi tentang ekosistem dan infrastruktur pendukung aktivisme yang akan digelar pada Rabu, 9 Oktober 2024 pukul 14.00 WIB di Pendopo Ajiyasa.Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati karya yang bukan hanya indah secara visual, tetapi juga kaya akan pesan sosial dan kemanusiaan:Pungkas:Hilmar(Tyo)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *