Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

HAHAHIHI, Pameran Karya Fotografi Anak yang Memotret Dunia Sekitar

HAHAHIHI, Pameran Karya Fotografi Anak yang Memotret Dunia Sekitar

JOGJABERITA– Perkembangan dunia digital semakin maju bahkan telah menjadi bagian dari kehidupan sekarang. Tak terkecuali bagi anak-anak yang kini semakin akrab dengan beragam produk teknologi seperti gadget.

Untuk memberi ruang berkespresi sekaligus mengedukasi bagaimana menggunakan gadget sebagai media belajar fotografi, maka kelas minat fotografi Sanggar Anak alam (SALAM) yang bekerjasama dengan Sanggar Anak Jati (SAJATI) Solo dan Kumpeni Art Space Yogyakarta, menggelar pameran fotografi dengan judul “HAHAHIHI”.

Pameran ini menampilkan hasil foto anak-anak yang tergabung di kelas minat fotografi SALAM dan SAJATI.

Sejumlah 66 karya dipamerkan, terdiri dari 63 karya dari 21 anak usia 7-17 tahun dari SALAM dan SAJATI serta 3 karya dari pengampu kelas minat.

Bima Batutama, salah satu inisiator pameran HAHAHIHI tersebut menjelaskan jika pameran ini bertujuan untuk mengapresiasi karya anak-anak dan memberi semangat anak-anak untuk terus berkarya. 

Semua karya fotografi anak-anak yang dipamerkan adalah karya foto dengan memanfaatkan gadget atau handphone ataupun kamera digital.

“Pameran ini akan dilaksanakan pada 20-27 Nopember 2022 di Kumpeni Art Space. Pembukaan pameran dilaksanakan pada 20 Nopember 2022 Pukul 14.00 dan dibuka oleh pendiri SALAM, Ibu Sri Wahyaningsih,” ujar Bima Minggu (20/11).

Bima mengungkapkan selain pameran, berbagai kegiatan talkshow dan workshop juga dilaksanakan selama kegiatan pameran, seperti talkshow puisikalisasi fotografi, workshop fotografi serta workshop teater. 


Kegiatan ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Seluruh kegiatan dilaksanakan di Kumpeni Art Space.


Pendiri Sanggar Anak Alam, Sri Wahyaningsih, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pameran ini bisa membuka ruang dialog yang dimulai dari hasil jepretan anak-anak, kepekaan dapat diasah melalui apa yang menjadi ketertarikannya. Gambar adalah perwujudan bahasa. Narasi dapat dibangun melalui hasil bidikan mereka.

“Kita dapat memahami keberpihakan anak-anak melalui hasil bidikan/jepretannya. Belajar merupakan sesuatu yang digerakkan dari dalam dirinya, bukan sesuatu yang dipaksakan. Fotografi adalah media belajar yang menggembirakan untuk anak-anak,” jelas Wahya.

Wahya menambahkan bahwa sejatinya kegembiraan anak anak dalam berproses kreatif bisa tercermin oleh visual yang ditampilkan, sebab setiap karya anak – anak tersebut mampu memancarkan pesan kegembiraannya bagi penikmatnya.

“Saya gembira sekali karena ada pameran fotografi ini dan memang bulan-bulan ini bulan pameran, dan saya juga membuka pameran sudah ketiga, di Bentara Budaya dan sekarang dari SALAM serta SAJATI yang melangsungkan pameran fotografi, karena memang memasuki dunia digital dan anak-anak sudah familier dan berbeda dengan kami dulu, kameranya lubang jarum dan harus ada filmnya, sekarang ini sudah sangat maju dan menggunakan HP juga bisa,” jelasnya.

Handi, salah satu pendiri Kumpeni Art Space dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kumpeni Art Space berupaya untuk memberikan wadah baru bagi para penggiat seni di Yogyakarta dan membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin berpameran di Kumpeni.

“Pameran ini adalah pameran kedua hasil Kerjasama SALAM dan Kumpeni Art Space. Harapannya semoga kerjasama antara Kumpeni Art Space dan SALAM dapat terus berjalan dengan baik,” jelasnya. (tio/red)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *