JOGJABERITA– Eksistensi batik yang sudah diakui dunia sebagai Warisan Budaya Tak Benda, harus terus dilestarikan dan dikembangkan.
Penyelenggaraan Festival Batik 2022 menjadi salah satu usaha DIY untuk meningkatkan kualitas seni dan menghidupkan seni batik motif Yogyakarta, sekaligus mengukuhkan eksistensi Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia.
Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan Festival Batik 2022 diharapkan dapat membangun semangat, membangkitkan geliat, dan meningkatkan citra batik Yogyakarta demi kesejahteraan masyarakat.
“Tentunya kita patut bangga, atas respon dunia terhadap batik Indonesia. Pencanangan batik Indonesia sebagai ‘masterpiece of oral and intangible of humanity’ oleh UNESCO pada bulan Oktober 2009, merupakan bentuk pengakuan yang strategis terhadap eksistensi batik, selaras dengan nilai pentingnya bagi peradaban Nusantara,” ucap Aji,”usai membuka Festival Batik 2022 di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, Yogyakarta, pada Rabu (19/10).
Lebih lanjut, dikatakan Aji, keistimewaan batik Yogyakarta sendiri juga kian bermakna, seiring penobatan predikat Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia oleh Dewan Kerajinan Dunia (World Craft Council/WCC) di Dongyang, China pada 18 Oktober 2014 lalu.
Penghargaan tersebut diberikan, karena DIY dinilai telah memenuhi tujuh kriteria Kota Batik Dunia yang menjadi persyaratan WCC.
“Ketujuh syarat tersebut meliputi nilai historis, orisinalitas, upaya konservasi melalui regenerasi, nilai ekonomi, ramah lingkungan, reputasi internasional, dan konsistensi,” ujar Aji.
Sementara itu Kepala Disperindag DIY Ir. Syam Arjayanti dalam laporannya menyampaikan, penyelenggaraan Festival Batik 2022 bertujuan untuk mengembangkan potensi industri kecil menengah batik dan turunannya serta untuk melestarikan warisan budaya khususnya batik dan mempertahankan predikat Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia.
Selain itu, juga untuk mempromosikan batik khas Daerah Istimewa Yogyakarta dan batik nusantara.
“Tema Festival Batik 2022 ‘Jagaddhita’, Batik Jogja Istimewa Mendunia. Menggambarkan bahwa batik saat ini juga berperan dalam kesejahteraan dunia khususnya kesejahteraan perekonomian bagi para pelaku industri di dalamnya mulai dari pembatik pembuat busana dan pengusaha yang bergerak dalam bidang batik,” terang Syam.
Disebutkan Syam, serangkaian kegiatan Festival Batik 2022 juga meliputi penyelenggaraan Lomba Desain Batik Jogja Istimewa Kota Batik Dunia. Penyelenggaraan lomba tersebut bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan batik sebagai warisan budaya yang adiluhung serta dalam rangka menciptakan motif batik baru yang berciri khas Yogyakarta.
“Lomba desain batik diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari 170 peserta umum dan 30 peserta milenial yang dipilih masing-masing juara 1 sampai dengan harapan 3. Dipilih 12 nominator dan 6 pemenang,” ujar Syam. (ang/red)