JOGJABERITA– Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman tak menemui adanya pengaruh erupsi Merapi beberapa waktu lau terhadap sektor pariwisata di Sleman.
Kepala Bidang Pemasaran Dispar Sleman Kus Endarto menuturkan tingkat keterisian hotel bahkan mencapai 75 persen hingga 80 persen.
Menurutnya angka ini cenderung standar. Tidak menurun, tapi juga tidak meningkat. Kus menilai ini terjadi lantaran dampak di Kabupaten Sleman tak terlalu terasa. Sehingga tak menyurutkan wisatawan untuk berkunjung ke Sleman.
“Kalau saya lihat tidak ada pengaruh dan tidak terlalu terdampak. Kita lihat dari arah anginnya itu menujunya kan ke barat daya daerah Magelang,” ujar Kus, Kamis (16/3).
Dia mengatakan pusat penginapan di Sleman terletak di Kapanewon Depok dan Ngaglik. Meski demikian, geliat wisata dan penginapan di Kaliurang tetap terlihat.
“Paling jauh di Ngaglik daerah Hyatt ke atas sedikit. Kalau di Griya Persada masih standar, masih landai. Maka tidak ada penurunan yang luar biasa juga,” katanya.
Selain keterisian hotel, bus-bus wisata yang kerap terlihat berlalu lalang juga menjadi indikator tak ada pengaruh signifikan atas erupsi Merapi. Dia berharap kondisi ini akan terus terjadi. Mengingat sebentar lagi dunia wisata akan mengalami masa paceklik.
“Ini kan masuk musim puasa. Anjloknya bisa sampai 25 persen sampai 30 persen. Walaupun tidak sampai di bawah 50 persen, tapi masa paceklik bagi teman-teman pelaku wisata,” katanya. (iin/evi)