NASIONALTERKINI– Ditengah masih berlangsungnya pembuatan pembuangan residu ke TPA Piyungan,menjadikan masalah tersendiri bagi tempat pengelahan sampah (TPS) 3R Purwo di dusun Bayen Kalurahan Purwomartani Kapanewon Kalasan Sleman. Selain menyebabkan residu menumpuk cukup banyak juga berdampak pada persoalan sirkulasi jasa angkut.
Budi Isro’i, Ketua TPS 3 R Purwo di Dusun Bayen, Kalurahan Purwomartani Kapanewon Kalasan mengatakan selama ini pembuangan residu TPS 3 R yang masih bergantung dengan TPS 3 R Purwo yang dikelolanya dengan masih adanya pembatasan pembuangan residu ke TPA Piyungan menjadikan residu di TPS 3 R Purwo juga cukup banyak dampak yang dirasakan.
Salahsatu menyebabkan sirkulasi angkut yang masih jadi permasalahan sehingga pengelolaaan sampah tidak idealis seperti dulu. “Terkait persoalan sampah salah satunya organik, baik rumah tangga maupun dari kebun.
TPS Purwo selama ini mengelolah sebagian besar sampah organik rumah tangga menjadi pakan ikan dan sebagian kecil dikelola menjadi MAGHOT, sementara untuk dedaunan atau dari kebun itu sebagian besar dibuang ke sampah ke sampah sebagai pupuk alami.Setiap hari TPS Purwo mampu mengangkut Tonase 1,6 Ton dari 600 pelanggan,”ujarnya Minggu (11/2).
Budi Isro’i menambahkan dengan jumlah tenaga kerja yang aktif saat ini ada 8 orang yang dibantu beberapa rekan,jumlah tenaga kerja ini belum bisa ditambah.
Hal itu dilakukan agar tidak terjadi over kapasitas yang bisa berdampak pada lingkungan seperti bisa menimbulkan bau,”ucapnya. (sky/cio)