Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Dishub Sleman Siapkan Jalur Alternatif, Antisipasi Macet Saat Libur Lebaran

JOGJABERITA

JOGJABERITA– Saat libur lebaran mendatang, diperkirakan Sleman akan didatangi pemudik dan wisatawan sejumlah 5,9 juta orang. Untuk itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Sleman menyiapkan sejumlah strategi untuk mengurai kemacetan. Diantaranya adalah menyiapkan jalur-jalur alternatif.

Kepala Dishub Sleman Arip Pramana menyebut, masyarakat bisa menggunakan beberapa jalur alternatif. Misalnya ruas jalan Tempel-Pakem-Cangkringan-Kalasan. Ada juga jalur Klangon-Godean-Tempel dan Mlati-Balangan-Dekso. Sementara dari ruas jalan Denggung bisa menuju Jalan Besi, Koroulon, dan Joholanang.

“Ada pula jalur Prambanan-Piyungan dan Jogja-Godean-Nanggulan,” kata Arip saat jumpa pers di Pendopo Parasamya Sleman, Kamis (13/4).

Arip memastikan sebagian besar jalur alternatif ini dalam kondisi baik. Namun, masih ada beberapa ruang jalan yang memang membutuhkan optimalisasi. Misalnya, di wilayah Kamdanen hingga menuju simpang 3 Jalan Kaliurang.

Menurut Arip lokasi tersebut rawan berlubang ketika hujan. Ada juga jalur yang kurang dalam hal penerangan jalan. Misalnya, di jalur Klangon menuju Tempel. Lalu ada juga di beberapa titik di wilayah Banyurejo, Tempel.

“Karena memang itu menjadi pusat kegiatan pembangunan jalan tol. Ada beberapa perbaikan yang mudah-mudahan sudah ditindaklanjuti dari Bina Marga DIY” katanya.

Arip menambahkan beberapa ruas jalan juga patut menjadi perhatian masyarakat. Utamanya di Jalan Magelang kilometer 11-14,5, Jalan Wates kilometer 5-8, dan Jalan Solo kilometer 13-15. Jalan-jalan tersebut merupakan jalan yang rawan terjadi kecelakaan. Berdasarkan pantauan Dishub Sleman, kecelakaan di lokasi tersebut kerap terjadi lantaran banyaknya tempat putar balik atau U-Turn. Sebagai langkah antisipasi, Arip mengatakan Balai Pengelolaan Transportasi Jalan telah memasang rambu putar balik yang dipasang lebih tinggi.

Beberapa upaya rekayasa lalu lintas yang dilakukan Dishub bersama Satlantas Polresta Sleman juga berhasil menekan angka kecelakaan sebesar 23 persen. Utamanya di sekitaran Jalan Wates kilometer 8.

“Artinya keberhasilan di titik sekitaran kilometer 8 di Jalan Wates ini sudah 90 hari lebih tanpa kecelakaan. Dulunya sering kali terjadi di situ. Salah satu penyebab titik kecelakaan adalah di tempat-tempat putar balik atau U Turn,” jelasnya. (tyo/wer)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *