JOGJABERITA– Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman terus menjamin pemberian obat bagi masyarakat yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Salah satu caranya adalah dengan memberikan obat melalui layanan telemedicine yabg diakomodir oleh Kementerian Kesehatan RI.
Plt Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Sleman, Seruni Anggraeni Susila mengatakan fasilitas kesehatan yang mendapati adanya kasus positif, nantinya akan menginput kasus tersebut ke sistem New All Record (NAR) milik Kemenkes RI.
“Mereka bisa dilacak oleh puskesmas wilayah, dimanapun dia berada. Begitu diinput, telemedicine langsung bisa menghubungi karena nomor WA sudah masuk di situ,” jelasnya Senin (28/2).
Seruni menambahkan masyarakat yang telah terkonfirmasi oleh sistem kemudian akan dihubungi untuk dilakukan pendalaman terkait keluhan dan gejala yang dirasakan.
Obat yang akan diberikan tergantung dari tingkat keparahan gejala yang dirasakan oleh pasien.
Pihaknya memberikan obat mulai dari vitamin bagi yang tanpa gejala, serta paracetamol dan antivirus untuk yang bergejala ringan hingga sedang.
Kalau tanpa gejala biasanya tidak sampai diberikan obat antivirus, cukup vitamin-vitamin saja. Kalau dengan gejala ringan ditambah dengan paracetamol kalau ada demam dan pilek.
Antivirus baru diberikan kepada yang bergejala ringan-sedang ataupun sedang-berat. Kalau berat sudah harus dirujuk ke RS.
Meski sangat membantu, pihaknya menilai fasilitas ini masih belum bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat khususnya di Kabupaten Sleman.
“Permasalahannya, untuk warga DIY ini banyak yang tidak punya WA, terutama warga di desa dan lansia. Di Sleman masih sekitar 30 persen lansia masih nunut WA. Atau mungkin ada nomor HP tapi tidak ada WA nya sehingga tidak bisa mengakses telemedicine,” katanya. (tio/red)