Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman melakukan kegiatan desinfeksi kandang Guna Tangani PMK

Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman melakukan kegiatan desinfeksi kandang Guna Tangani PMK

JOGJABERITA–  Kasus aktif harian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Sleman terpantau masih tinggi. 

Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman mencatat hingga 21 Juli pukul 12.00 ada sebanyak 5.529 kasus.

Sejumlah 4.271 ekor ternak diantaranya masih terpapar, 25 ekor ternak dipotong bersyarat, 1.080 ekor ternak sembuh, dan 153 ekor ternak lainnya mati. 

Angka ini dinilai telah menurun sejak berakhirnya momen hari raya Idul Adha. Laju kasus per harinya hanya juga kini hanya mencapai 24 hingga 60 kasus.

Meski demikian, berbagai upaya terus ditempuh untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono mengatakan hingga saat ini pihaknya rutin melakukan desinfeksi kandang-kandang ternak.

Tak bekerja sendirian, dia juga menggandeng pihak-pihak lainnya seperti BPBD Sleman, Polda DIJ, Polres Sleman, dan Relawan Eco Enzym.

Total ada sebanyak 450 hingga 500 liter cairan eco enzyme yang disiapkan.

“Penanganan PMK di lapangan tetap dilaksanakan rutin termasuk desinfeksi kandang ternak.

Pada hari Jumat (22/7) pukul 08.00 hingga 11.00 berlokasi di Kapanewon Pakem, Cangkringan, dan Turi dilaksanakan desinfeksi kandang ternak.

Kegiatan diawali dengan apel bersama di masing-masing puskeswan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (22/7).

Suparmono menambahkan, total akan ada sebanyak 8 titik lokasi yang disasar. Titik-titik ini termasuk zona hijau, zona kuning, maupun zona merah.

Pemberian desinfeksi dilakukan dengan menerapkan SOP dan ketentuan biosecurity yang ketat. 

Selain diberikan secara massal oleh pemerintah, cairan eco enzyme juga sekaligus dibagikan secara langsung kepada peternak terutama yang berada di zona merah.

Hal ini dilakukan supaya para peternak bisa melakukan desinfeksi secara mandiri.

“Selain melakukan desinfektan, kami juga akan memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada para peternak agar mengetahui pentingnya desinfeksi dan manfaat eco enzyme dalam penanggulangan PMK,” ucapnya. (ang/red)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *