NASIONALTERKINI– Kabar duka kembali datang dari salah satu budayawan Yogyakarta KRMT Indro Kimpling Suseno atau yang akrab disapa Kimpling meninggal dunia pada Rabu (11/9) sekitar pukul 23.00.Diduga, budayawan yang dekat dengan lingkungan Keraton itu meninggal dunia usai terpeleset di kamar mandi.
Sejumlah tokoh dan ratusan pelayat hadir di rumah duka di Jalan Bausasran Nomor 58, Danurejan, Kota Yogya tempat Indro Kimpling disemayamkan, seperti Budayawan Butet Kertaradjasa hingga politikus PDIP, Ganjar Pranowo, Wali Kota Yogya periode 2017-2022 Heroe Poerwadi. Berbagai karangan bunga juga tampak mengiasi jalan di sekitar kediaman Kimplig. Wali Kota Yogya periode 2017-2022 Heroe Poerwadi mengaku kabar kepergian Kimpling ini mengagetkan baginya.
Informasi dia dapatkan saat tengah mengakses Facebook. Meski lama tak bertemu, tapi Heroe mengatakan dia kerap berkomunikasi dengan Kimpling. Heroe menuturkan Kimpling merupakan seorang penggerak di berbagai bidang.
Bagi Heroe, Kimpling patut disebut seniman hingga budayawan. Ide-ide dari seorang Indro Kimpling memberikan banyak inspirasi hingga membawa suasana Kota Yogya menjadi lebih dinamis. Dia ingat betul bagaimana pengalaman bersama Kimpling saat menggerakkan praktisi event organizer se-Kota Yogya.
“Mas Kimpling selalu menjadi motor untuk bergerak, punya sesuatu yang baru. Dulu kita pernah bersama mengumpulkan EO se-Yogya untuk membuat rancangan. Ide-ide Mas Kimpling itu adalah ide yang memberikan inspirasi utnuk membawa Yogya lebih dinamis, menarik, sehingga seluruh warga merasa ada sesuatu yang baru untuk Kota Yogya,” katanya.
Teman dekat Kimpling, Achmad Charris Zubair mengatakan, Kimpling diduga meninggal dunia karena serangan jantung usai jatuh dari kamar mandi rumahnya. Pria yang akrab disapa Pak Kim itu juga sempat dibawa ke Rumah Sakit Bethesda Jogja.
Zubair mengenang, dirinya sempat beberapa kali bertemu dan bekerjasama dengan Kimpling.Tidak terkecuali pada masa jabatan wali kota Herry Zudianto.
Budayawan asal Kotagede ini menyatakan, bahwa bersama Kimpling dirinya juga pernah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota Yogya melalui jalur independen.
Pada saat itu bakal pasangan Zubair-Kimpling mampu mengumpulkan 2/3 KTP pendukung. Menurut Zubair, tujuan pencalonan pada itu bukan semata-mata untuk meraih kemenangan.
Namun lebih kepada memberikan pendidikan demokrasi kepada masyarakat. Bahwa calon kepala daerah tidak harus melalui partai politik.
Sebab merupakan hak semua warga negara.“Di hari terakhir, ada yang menawari sisa kekurangan ktp, tapi dengan mahar sejumlah uang. Bahkan waktu itu sudah ada pengusaha yang akan membantu membayar mahar tersebut,” terangnya.
Pelaku seni Mikke Susanto menuturkan
Pak Kim, sapaan akrab Indro Kimpling, telah memberikan pengaruh besar bagi dunia event di Jogja. Ia sudah seperti guru bagi para pegiat event di Jogja hari ini. Bukunya, ‘Cara Pinter Jadi Event Organizer’, telah menjadi semacam pedoman praktis bagi para penyelenggara event.
Buku itu jadi semacam panduan teknis para pegiat event di Yogya, bagaimana manajemen event harus dilakukan. Sebelumnya, enggak tahu kita, enggak kebayang harus bagaimana.“Sosok yang sangat penting dalam perkembangan pengelolaan event seni budaya di Yogyakarta,” ucapnya.
Wakil Ketua KADIN DIY, yang juga sahabat Indro Kimpling, Robby Kusumaharta, melihat Pak Kim sebagai sosok budayawan yang memiliki jaringan kuat, baik secara vertikal maupun horizontal.
Tak hanya berkiprah di dunia event, Pak Kim juga banyak menggeluti bidang lain hingga ia dikenal sebagai seorang budayawan multitalenta, ujarnya.
Sementara itu Ketua Sekber Keistimewaan DIY, Widihasto Wasana Putra mengatakan Pak Kimpling adalah pegiat seni pertunjukan khususnya musik, pameran seni rupa, dan lain-lain.
Di dunia media, Pak Kim pernah mendirikan Majalah Kabare Jogja yang fenomenal pada medio 2000-an.Secara personal, Widihasto mengenal Pak Kim sebagai sosok yang hangat dengan siapapun, supel, dan memiliki pergaulan yang luas.“Kecintaannya terhadap Kota Yogyakarta tidak diragukan lagi. Banyak karya kegiatan lahir dari tangan dinginnya dan ikut menambah nilai makna Yogyakarta,” ucapnya. (vio/yug)