Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Dekranas DIY Berupaya untuk Mengangkat Citra Yogya Sebagai Kota Batik Dunia

NASIONALTERKINI – Ketua Panitia Program Acara dan moderator Lia Mustafa menjelaskan sejak Yogyakarta ditetapkan sebagai Kota Batik Dunia pada tanggal, 18 Oktober 2014 oleh Dewan Kerajinan Dunia, World Craft Council (WCC), maka Pemerintah Daerah istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Dekranas DIY berupaya untuk meningkatkan predikat tersebut melalui kegiatan kerjasama Dekranasda DIY dengan Bank Indonèsia kegiatannya capacity building of millenial contemporery batik fashion yang di ikuti Designer milenial dan pembatik milenial di Gallery Prawirotaman Hotel, berlangsung selama dua hari tanggal 10-11 Agustus 2023 .Sejumlah 25 peserta pembatik melenial SE DIY dan 25 peserta designer yang terseleksi.dan hasil karya berkolaborasi antara pembatik dan designer akan di pamerkan di sebuah mall di Jogja.

Sejak Tahun 2016 dimulailah penyelenggaraan “Jogjakarta International Batik Bienalle (JIBB)” yang merupakan langkah nyata DIY untuk makin mengangkat citra Yogya sebagai Kota Batik Dunia. “Kegiatan ini berbentuk bentuk Festival Batik dan diselenggarakan setiap 2 tahunan di awal bulan Oktober bertepatan dengan Peringatan Hari Batik Nasional. 

Melalui kegiatan seni dan budaya yang dapat menggaungkan predikat Jogja sebagai Kota Batik Dunia, namun benar-benar mampu memberdayakan dan memasarkan produk-produk batik dari masyarakat pelaku ekonomi dalam skala kecil dan menengah (UMKM) yang banyak terdapat di DIY, melakukan edukasi dan regenerasi nilai-nilai luhur Batik kepada generasi muda dan masyarakat awam, dan melibatkan sebanyak mungkin pihak untuk benar-benar memberikan sumbangsih bagi perputaran kembali roda perekonomian DIY,”ujarnya Jumat (11/8).

Lia Mustafa menambahkan tujuan ini untuk Meningkatkan awareness predikat Yogyakarta sebagai “The World Craft City of Batik agar dikenal luas oleh para pencinta batik tidak hanya di Indonesia namun di seluruh dunia dan menampilkan peran Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia di mata depan dunia.

“Mengukuhkan citra batik tidak hanya sebagai komoditi namun sebagai karya Seni bernilai tinggi bagi segmen yang tepat, berkontribusi secara nyata dalam pemulihan perkonomian DIY di era normal baru.

Menggali ide kreatif dalam merancang fashion batik serta meningkatkan kecintaan dan kepedulian terhadap pelestarian budaya batik.Meningkatkan promosi batik semakin luas dikenal, baik di tingkat nasional maupun internasional,”jelasnya. (tyo/eng)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.