Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Cuti Bersama Saat Ramadan, Target Wisatawan di Sleman Tak Tercapai

JOGJABERITA

JOGJABERITA – Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Ishadi Zayid menuturkan target wisatawan pada masa libur lebaran kali ini tak tercapai. Pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan di Sleman mencapai satu juta orang.

Angka ini dipatok dengan mempertimbangkan jumlah wisatawan saat momen nataru 2022 yang mencapai 750 wisatawan. Ditambah lagi Covid-19 di Sleman yang semakin melandai.

Ishadi menuturkan dari satu juta wisatawan, baru tercatat 827.245 wisatawan yang berkunjung ke wisata kuliner. Sementara kunjungan di destinasi wisata hanya 302.003 wisatawan.

Ishadi menduga, kondisi ini terjadi lantaran cuti bersama yang lebih lama pada saat Ramadan dibanding sesuai lebaran.

“Pengaruhnya karena libur lebaran ini panjang di depan, masih bulan Ramadan. Jadi orang tidak memanfaatkan libur lebaran sebelum lebaran untuk wisata. Beda dengan nataru setiap hari bisa digunakan.

Tanggal 21-22 April masih lebaran. Baru memanfaatkan tanggal 23-25 April dan tanggal 26 April mereka harus kembali lagi,” kata Ishadi ditemui di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Kamis (4/5).

Dia membandingkan Candi Prambanan yang selalu tinggi tingkat kunjungannya saat libur nataru. Saat momen nataru, rata-rata kunjungan setiap harinya di Candi Prambanan bisa mencapai lebih dari 30 ribu orang.

Sementara saat libur lebaran kali ini kunjungan yang menyentuh hingga 30 ribu wisatawan hanya tercatat pada tanggal 25 April. Selebihnya kunjungan hanya di bawah 20 ribu orang.

Sementara dari wisata kuliner justru terpantau tinggi, bahkan lebih tinggi dari kunjungan destinasi wisata.

“Condongcatur ke utara terminal sampai Gentan banyak resto full. Kopi Klotok ke atas full. Mungkin mereka hanya kulineran tidak ke destinasi,” katanya.

Ishadi menambahkan perputaran uang yang terjadi selama libur lebaran mencapai Rp 889,4 milyar. Terdiri dari belanja akomodasi sebesar 48,25 persen, kuliner 26,32 persen, belanja 21,93 persen, dan destinasi wisata 3,51 persen. Sementara untuk penerimaan retribusi periode 15 April sampai 1 Mei 2023 mencapai Rp 246,8 juta.

“Untuk penerimaan PAD pariwisata periode 1 Januari sampai 1 Mei 2023 mencapai Rp 104,5 milyar atau sebesar 40,41 persen dari target PAD tahun 2023,” katanya. (iti/eti)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *