Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Busana Muslim Indonesia Menuju Dunia Diperkenalkan Lia Mustafa Hingga Ke Paris

NASIONALTERKINI. Fashion Designer Kondang Lia Mustafa,yang Akrap di panggil mbak Lia ini sangat bersahaja orangnya di sesela- sesela kesibukan selaku fashion Designer juga menyempatkan diri berlibur bersama keluarga.obrolan hangat sambil minum kopi tentunya Obrolan dunia fashion semakin menarik di perbincangkan,Lia Mustafa lahir di Bandung 21 Juli 1964 perjalanan karir Lia Mustafa baik di dalam negri atau luar negri ajang show berbagai pameran baik kancah nasional atau internasional sudah banyak terlibat di dalamnya .lia mustafa mengatakan saat di temui di salah satu caffe di Yogyakarta.Sabtu 09/03/2024

Lia Mustafa mengatakan selalu fashion Designer harus aktif ikuti kegiatan-kegiatan seperti pameran ada fashion show dan ajang yang pernah di ikuti Lia Mustafa diantaranya Fashion show and Exhibition Naning China, Show ASPAC Fashion show Phillipina di tahun 2015. IFC Fashion Trend Jogja – Jogja Fashion Week Indonesia Fashion Week di tahun 2016. Bali Fashion Trend – Surabaya Fashion Parade – Fashion KBRI Thailand di tahun 2017.
Show La Moda Paris bulan November 2018
Muffest Jakarta Convention Centre(JCC Senayan Jkt) Reborn Potret Medan,
Jogja Fashion Week tahun 2018 hingga Asean Fashion Week di Korea Korea pada 2019.Fashion Show Spotlight Indonesia 2023 Pos Bloc Jkt .Namun yang paling berkesan sampai saat ini merasa pencapaian terbesar dalam berkarya saat Lia Mustafa pameran dan Show di Paris karena di sana kiblatnya mode ada di paris

.Lia Mustafa mengatakan saat itu bawakan Busana Muslim Indonesia untuk di perkenalkan pada Dunia ,Acara yang berlangsung di paris ,mulai dari pelayaran kapal mulai dari Menara Eiffel dan mengelilingi sejumlah tempat ikonik di Kota Paris, sehingga seluruh desainer berkesempatan untuk menulis karya lebih intens kepada para undangan yang diharapkan dapat memberikan hasil lebih optimal. Untuk membuka peluang kerjasama bisnis antara desainer dan pembeli maupun media internasional, diadakan pula sesi fashion showcase, business meeting , dan media Gathering . Dalam rangkaian kegiatan. rombongan desainer Indonesia melakukan kunjungan ke pabrik renda yang ternama di Paris, “Cité de la Dentelle et de la Mode”.

Dengan potensi Indonesia sebagai pusat acuan tren fashion muslim dunia, “La Mode” Sur La Seine à Paris menggaungkan busana muslim karya desainer Indonesia agar menjadi sorotan global. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia ikut berpartisipasi dalam perhelatan ini dengan meluncurkan International Muslim Fashion Festival, yaitu pameran fashion muslim mendatang dengan menghadirkan para pembeli dan desainer dari berbagai negara khususnya anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI). Dalam seremoni peluncuran International Muslim Fashion Festival mempersembahkan karya busana muslim salah satu desainer Indonesia adalah Lia Mustafa yang ikut tampil dalam acara show tersebut .
Acara tersebut di selenggarakan oleh Kementerian Perindustrian melaksanakan launching International Muslim Fashion Festival sebagai kick off dalam mewujudkan Indonesia menjadi kiblat fashion muslim dunia. itu yang membuat paling terkesan dalam perjalan karir seorang fashion designer bisa ikut menggaungkan Busana Muslim Indonesia Menuju Dunia .tutur;Lia Mustafa

Selanjudnya Lia mengatakan dalam karya terbarunya .kali ini mengambil Tema Millenious adalah sebuah pemikiran pengharapan kehidupan yang optimis, ber kehidupan yang panjang, aman, tentram, damai

Dengan berbagai masalah dan kendala, unsur optimisme dalam hal ini penting dalam memacu Semangat dan tetap mempunyai sebuah komitment yang harus dicapai

Optimisme inilah yang menjadikan mereka berpikiran positif, melahirkan kreativitas agar roda kehidupan tetap berputar. Berhemat menjadi pola berpikir baru. Simpanan barang-barang lama digunakan kembali, bahkan direka- reka menjadi bentuk dan tampilan baru dengan nuansa millenial positive change.
Reuse, renewal, dan upcycle menjadi bagian dari keseharian mereka.
Meskipun berhemat menjadi pola pikir baru, namun tampilan ini menjadi sesuatu yang kekinian
Warna-warna kuat menjadi pilihan bagi The Survivors. Kombinasi dari warna-warna ini terasa hidup, menggambarkan semangat dan optimisme
Green, Deep Purple, Blue, Black Jacket, sackdress, outer lace, trousrees, blouse, blaser ( mix match )dengan bahan Textile : tenun/ songket Makasar, tenun Bali, tenun Badui, strecht cattoon, katun Linnen, textile *untuk bisa melihat karya-karya Lia bisa langsng datang berkunjung di alamat House ofLMARl.jlnisingamangaraja 150 Jogja dan di House of LMAR

Selanjudnya kepedulian Lia Mustafa pada Young Fashion Designer/generasi muda .Lia mengundang penggiat organisasi IFC,APPMI,PAPMI,API,APPY dan masih banyak tentunya yang bersangkutan dengan dunia fashion dan keturunannya mengadakan even pameran dan fashion show di House of LMAR Galeria Mall lantai 1.,dan acara show itu diadakan tiap dua pekan skali.acara tersebut bisa bangkitkan industri fashion yang ada di Yogyakarta.
Untuk tahun kemarin lia Mustafa di pinang oleh Dinas pariwisata DIY untuk pengembangan industri fashion yang ada di Yogyakarta

Di bulan Ramadan ini Lia mau fokus beribadah dulu karena ini di bulan puasa .dan nantikan karya terbaru sekhitar 4 bulan kedepan pungkas Lia Mustafa(Tyo)

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *