JOGJABERITA– Badan Urusan Logistik (BULOG) DIY menggelontorkan stok beras sebanyak 4 ton ke pasar-pasar di wilayah Yogyakarta.
Kepala BULOG Kanwil DIY Attar Rizal menjelaskan program ini merupakan instruksi Badan Pangan Nasional dan hari ini merupakan peluncuran yang pertama kali.
Nantinya, sebanyak 4 ton beras akan disebar ke beberapa pasar tradisional dan kios-kios Segoro Amarto.
“Seterusnya akan didrop sesuai dengan permintaan pasar dan konsumen,” kata Attar ditemui di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Jumat (6/1).
Attar menuturkan program stabilisasi stok dan harga pangan ini akan terus dilakukan. Optimalnya hingga menjelang masa panen tiba yakni sekitar bulan Maret.
Dia memastikan stok beras di Jogjakarta dalam kondisi aman. Tercatat ada 6.000 ton beras yang disimpan di gudang BULOG DIY.
“Harapannya nanti kita bisa sama-sama monitoring sehingga tepat sasaran dan tepat harga,” ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Syam Arjayanti mengatakan program ini akan terus direalisasikan hingga masa panen raya. Setelah itu, nantinya akan ada evaluasi.
Terkait perlu atau tidaknya dropping stok beras di pasar tradisional. Dia mengungkapkan melalui program stabilisasi ini akan turut menekan harga beras di pasaran.
Beras di gudang BULOG DIY dibanderol dengan harga Rp 8.300/ kg dan di tingkat penjual debanderol Rp 8.500/ kg.
“Pedagang tidak akan semena-mena untuk menaikkan harga. Keuntungannya sudah luar biasa, sudah jadi peluang bagi pedagang untuk meraih keuntungan.
Pengalaman kami tahun 2022 bekerja sama dengan BULOG adanya subsidi distribusi Rp 2 ribu juga mampu mengendalikan angka inflasi, harga di pasar sudah mulai stabil,” kata Syam.
Syam mengatakan pengawasan harga terus dilakukan. Utamanya untuk mengantisipasi para pedagang menjual bahan pokok di atas HET.
Jika ditemui adanya pedagang yang masih saja ngeyel, pihaknya akan memberi teguran. “Kalau ketahuan menjual di atas itu (HET) ya tentu ada sanksi,” katanya. (iin/evi)