JOGJABERITA – Museum Dewantara Kirti Griya yang berlokasi di Jalan Taman Siswa Nomor 31, Wirogunan, Mergangsan, Kota Yogya mengalami beberapa kerusakan. Kerusakan ini merupakan buntut dari tawuran yang terjadi antara kelompok pesilat PSHT dengan suporter PSIM Brajamusti, Minggu malam (4/6).
Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X DIY-Jateng lantas melakukan analisa terhadap kerusakan pada bangunan yang merupakan salah satu cagar budaya itu.
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) BPK Wilayah X DIY-Jateng Bagus Pujiyanto menuturkan kini pihaknya tengah melakukan upaya penyelidikan.
Berkaitan dengan pemicu kerusakan, siapa saja yang terlibat dalam perusakan tersebut, hingga komponen-komponen lainnya. Nantinya, bahan-bahan keterangan yang terkumpul akan menjadi hasil penyelidikan. “Tadi kami sudah dijelaskan kronologis semalam. Kami tahap pengumpulan, kemudian melakukan analisis,” katanya, Senin (5/6).
Bagus juga nantinya akan melakukan pendalaman. Terkait titik mana saja yang merupakan kategori cagar budaya dan komponen-komponen di dalamnya. Ini karena Museum Dewantara Kirti Griya terdiri dari bangunan museum dan pendopo.
Dia mencatat beberapa temuan kerusakan. Beberapa diantaranya adalah koleksi kursi yang terletak di teras. Bagus menuturkan, berdasarkan keterangan Kepala Museum kursi itu pernah menjadi tempat duduk Ki Hajar Dewantara. Lalu, pintu terusan halaman belakang yang jebol, dan rusaknya beberapa benda lainnya.
“Pintu belum tahu. Apa cagar budaya hanya bangunan itu dan pendopo, atau semua ini cagar budaya. Setahu kami lingkungan ini sudah ditetapkan cagar budaya berperingkat Nasional tapi komponennya mana saja belum didalami. Targetnya kami akan memberikan rekomendasi, langkah apa supaya ke depan peristiwa tidak terjadi lagi,” ungkapnya.
Bagus menambahkan, salah satu yang menjadi catatan rekomendasi adalah perlunya penambahan pagar pengamanan. Sehingga bagian dalam Museum Dewantara Kirti Griya tak bisa sembarangan dimasuki begitu saja.
“Akan kami beri masukan perbaiki internal dulu karena kerusakan toleransi masih (sedikit). Sudah ada proposal perbaikan dan percantikan taman.
Akan ditambah lagi mengajukan proposal penambahan pengamanan yang memisahkan komplek. Tidak kemudian blong begini,” ujarnya. (wer/eng)