NASIONALTERKINI– Belasan ribu warga Kalurahan Selomartani Kalasan Sleman Selasa (30/1) menjadi keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan beras dari pemerintah pusat. Dalam Penyaluran bantuan pemerintah ini Kalurahan Selomartani Kalasan Sleman menyalurkan bantuan pangan beras dari Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) kepada 1.532 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tergolong miskin.
Bantuan ini disalurkan selama enam bulan, mulai dari Januari hingga Juni 2024. Setiap KPM mendapatkan 10 kilogram beras per bulan, yang dibagikan untuk warga. Bantuan 10 kilogram beras itu merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat.
Kamituo Kalurahan Selomartani Maryana menuturkan kegiatan hari ini pendistribusian bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) 2024 merupakan pendistribusian perdana di Kalurahan Selomartani dengan KPM berjumlah 1.532 masing masing menerima 10 Kg beras dari Bulog.
Dibandingkan jumlah penerima di Tahun 2023 di Periode Desember pada Tahun ini mengalami peningkatan. Menurut data yang diambil P3KE ternyata setelah di cek dilapangan oleh pak dukuh masih ditemukan banyak ketidaksesuaian kondisi dilapangan yakni data yang tidak valid.
“Monggo, nanti kedepannya diharapkan data yang diserahkan di Kalurahan datanya sudah mengalami terverifikasi di tingkat lapangan sehingga tidak menyusahkan Pak Dukuh di lini paling bawah. Ketidak validnya ini ada beberapa KPM yang diundang merupakan Anggota TNI, Pensiun dan keluarga mampu.
Dalam penerimaan KPM di Kalurahan Selomartani mengalami peningkatan sekitar 200- an dibandingkan Tahun 2023. Pada Tahun 2023 sebesar 1.300, Tahun 2024 sebanyak 1.532.
“Harapannya untuk kedepan data untuk divalidkan ditingkat dasar supaya tidak ada kegaduhan, kemudian kalau Tahun 2023 penerima bantuan pangan itu merupakan penerima PKH dan BPNT tahun 2024 ada sebagian dari anggota PKH maupun BPNT tidak menerima karena alasanya basis data yang diambil dari P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem), bukan data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial),”ujarnya.
Sementara itu Salah satu penerima, Martini mengaku gembira mendapatkan bantuan beras. Sebelum mendapatkan bantuan, dia hanya diminta untuk mengumpulkan KTP kan Kartu Keluarga. Ini merupakan kali pertama baginya menerima bantuan pangan. Setidaknya bantuan beras yang dia terima dapat meringankan pengeluarannya sehari-hari. Mengingat harga bahan pokok di pasaran yang menurutnya masih merangkak naik.
“Senang, semoga bermanfaat bagi penerima. Bisa menghemat pengeluaran juga karena harga beras mahal, di pasaran masih Rp 14 ribu, Rp 15 ribu,” ungkapnya. (ert/sky)