JOGJABERITA – Anak-anak dengan down sindrom tampil membawakan gerakan senam silat di Kompleks Balai Kota Yogya, Selasa (1/11). Mereka terlihat ceria dan bersemangat tampil di atas panggung.
Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Difabel DIY Ludy Bimasena menjelaskan senam silat ini menjadi salah satu kegiatan positif yang dilakukan oleh anak-anak dengan down sindrom.
Senam ini terdiri dari gerakan-gerakan ringan pencak silat. Ludy mengatakan pihaknya membentuk tim khusus untuk mengajarkan gerakan senam silat kepada anak dengan down sindrom.
Latihan senam silat dilakukan rutin setiap satu minggu sekali. Lokasinya di Kantor Sekretariat Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Sindrom (POTADS) DIY Prenggan, Kotagede, Kota Yogya.
Menurut Ludy, aktivitas semacam ini penting dilakukan oleh para anak dengan down sindrom. Mereka bisa berlatih menyelaraskan antara suara dengan gerakan.
“Jadi maksud kami supaya anak-anak down sindrom pertama mau tampil, percaya diri, dikenal masyarakat, dan mereka bisa mensinkronisasi mendengarkan suara, mengolah rasa, mengolah gerak.
Kemudian mereka bisa tahu persis apa itu instruksi, karena ada instrukturnya,” katanya saat ditemui di Kompleks Balai Kota Yogya, Selasa (1/11).
Menurut Ludy, anak-anak dengan down sindrom memiliki kemampuan yang baik dalam meniru gerakan.
Sehingga gerakan-gerakan senam silat bisa dilakukan secara sempurna.
Meski demikian, anak dengan down sindrom memiliki mood yang mudah berubah.
Terkadang, inilah yang menjadi kendala baginya saat mengajarkan gerakan-gerakan senam silat kepada anak dengan down sindrom.
“Memang kebanyakan moody.
Seperti tadi ada yang tampil semangat, ada yang tidak mau tampil, ada yang malu-malu bahkan ada yang tidak mau tampil. Tapi bagi kami itu hal yang biasa, itulah anak-anak down sindrom,” ujarnya. (tio/red)