JOGJABERITA– Guna menyasar kampanye zero sampah anorganik hingga ke ruang lingkup paling sempit, Pemerintah Kelurahan Kricak, Kemantren Tegalrejo Kota Yogya berinovasi menciptakan bank sampah berbasis RT.
Lurah Kricak May Christianti Sudarmono mengatakan bank sampah berbasis RW telah terbentuk di Kelurahan Kricak dengan melibatkan ketua RW dan PKK RW.
Strategi selanjutnya adalah menggerakkan masyarakat hingga di tingkat RT dengan melibatkan ketua RT dan PKK RT.
Bank sampah berbasis RT dinilai lebih efektif menggerakkan warga untuk melakukan pemilahan sampah. Hal ini karena ruang lingkup yang jauh lebih sempit menjadikan pengawasan justru lebih mudah dilakukan.
“Total kita punya 13 RW dengan jumlah RT 61 di Kricak. Sebelum nol sampah anorganik dijalankan kita sudah berdiri sebanyak 15 bank sampah,” kata May, Minggu (15/1).
Bank sampah berbasis RT diantaranya telah terbentuk di RT 15, RT 59, dan RT 57 yang berada di dalam lingkup RW 04. Di RT 15 RW 04 ada sebanyak 80 KK yang bermukim di wilayah tersebut.
May mengakui, ada perubahan kebiasaan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik. Utamanya pada kebiasaan memilah sampah.
Dia mengungkapkan, di Kelurahan Kricak sampah organik dimanfaatkan menjadi kompos dan budidaya maggot.
Sementara sampah anorganik dimanfaatkan dengan cara didaur ulang menjadi barang layak guna dan diserahkan kepada para pelapak.
“Kami akan upayakan agar sampah yang dihasilkan di wilayah Kricak selesai dan habis di sini, tidak dibuang lagi ke depo atau Piyungan,” ungkapnya. (iin/evi)