NASIONALTERKINI– Nasib buruk kembali dirasakan sejumlah petani cabai di wilayah Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Setelah sebelumnya harus merugi lantaran harga jual cabai yang hancur, kini para petani juga kembali harus merugi setelah lahan cabai mereka rusak akibat terendam banjir.
Hektaran lahan cabai di wilayah Kapanewon Temon, Kulon Progo diketahui rusak, akibat terdampak hujan deras sejak beberapa hari terakhir. Tingginya curah hujan, bahkan sampai membuat limpahan air dari saluran irigasi meluap hingga masuk ke lahan-lahan milik petani. Akibatnya hektaran lahan cabai milik petani pun menjadi rusak, layu dan terancam mati.
Salah satunya seperti dirasakan salah seorang petani cabai Slamet asal Kaligondang, Temon Kulonprogo. Ia mengaku harus merugi jutaan rupiah setelah lahan cabai seluas 2.000 meter persegi miliknya mengalami gagal panen. Padahal tanaman cabai yang ia tanam baru menginjak usia 60 hari, atau belum memasuki masa panen.
Hal yang sama juga dirasakan petani cabai lainnya, Dikin, warga Kebonrejo Temon. Ia mengaku terancam tak bisa lagi memanen cabai miliknya lantaran seluruh lahan miliknya terendam air. Meski saat ini sebagian masih bisa dipanen, namun jika hujan deras masih terus berlanjut hingga beberapa hari ke depan, maka bisa dipastikan seluruh tanaman miliknya akan mati.
“2 minggu kebelakang itu sudah mulai hujan, tapi yang besar sekali hujannya itu baru 4 malam ini berturut-turut, tanahnya di wilayah sini itu teksturnya angles, jadi kalau terlalu lama terkena air, tanaman akan mati,” ungkapnya Kamis (21/11).
Slamet menjelaskan Rusaknya tanaman cabai di wilayah Kapanewon Temon ini menjadi kerugian besar bagi para petani. Pasalnya selain hasil produksi menurun drastis akibat terdampak banjir, mereka juga harus menjual murah hasil panen cabai mereka saat ini, mengingat harga cabai di pasaran juga sedang hancur. “Saat ini harga jual cabai di tingkat petani hanya berkisar Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram untuk cabai jenis keriting merah, serta Rp25.000 hingga Rp26.000 per kilogram untuk jenis cabai rawit,”ucapnya. (cvb/dfg)