NASIONALTERKINI-Suasana Candi Prambanan berbeda dari biasanya. Suara tetabuhan dan gending Jawa terdengar sayup-sayup dari bagian tengah zona I Candi Prambanan.
Sesekali bunyi kemerincing suara lonceng dari Pandita (pendeta umat Hindu) pun terdengar bersahutan dengan rapalan doa-doa yang dipanjatkan.
Puluhan umat Hindu dari berbagai daerah saling duduk bersila sambil berdoa mengikuti ritual penyucian di Candi Prambanan yang disebut dengan Upacara Abhiseka yang dipimpin pandita menghadap ke Candi Siwa yang merupakan candi terbesar dari kompleks Candi Prambanan.
Sulinggih dari Jawa Barat, Ida Pandita Agung Putra Nata Siliwangi Manuaba mengatakan Abhiseka adalah ritual penyucian peninggalan leluhur Jawa , dalam hal ini adalah Candi Prambanan yang kini berusia 1.168 tahun.
Ritual ini tidak hanya untuk benda atau material namun juga bisa sebagai simbol penyucian diri terhadap dunia dan spritual. “Apabila umat melakukan Abhiseka maka akan menemukan diri kita sendiri sebagai orang yang paling sempurna,” jelasnya.
Ida Pandita Agung Putra Nata Siliwangi Manuaba menjelaskan Penyucian candi merupakan cara memuliakan Candi Prambanan, menjaga dan meningkatkan kespiritualannya agar tetap lestari.
“Sehingga dapat menjaga Sradha Bhakti Umat Hindu yang berarti ajaran Hindu telah ada sejak zaman dahulu kala dan akan terus ada dimasa depan untuk kedamaian dunia,” ungkapnya.
Ida Pandita Agung Putra Nata Siliwangi Manuaba menambahkan Ritual Abhiseka Candi Prambanan ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2019 dan hari ini adalah untuk yang keempat kalinya. Acara hari ini seluruh umat Hindu sangat antusias.
Saya berpesan, jangan pernah mengabaikan agama Hindu, kalau tidak ada umat Hindu, negara kita tidak lengkap, kita tidak pernah berpecah belah, Hindu bersatu untuk nusa dan bangsa,”ujarnya. (xyu/was)
