NASIONALTERKINI.Lanny Amborowati selaku fashion designer asal Yogyakarta mengatakan ikut sebagai pelatih dalam program reskilling dan upskilling yang diadakan oleh BISPAR dan Sekolah Kejuruan. Lanny memberikan pelatihan magang industri kepada lima guru SMK dari berbagai wilayah, yakni Fitri Indah Lestari dari SMK TAMAJAYS SCHOOL Jakenan, Sri Murniati dari SMK Negeri Kudus, Maya Damayanti dari SMK Negeri Lelea, Caecilia Armiyati dari SMK Widya Praja Ungaran, dan Endar Eka Ratnawati dari SMK Negeri Dawuan.Saat Lanny Amborowati di temui Di LA Boutique di Jln Gedongkuning Selatan Yogyakarta :Selasa 02/07/2024
Pada pertemuan di LA Boutique, Yogyakarta, Lanny membahas tentang dampak industri fashion terhadap lingkungan, terutama mengenai limbah fashion yang menggunung di berbagai belahan dunia seperti Ghana dan Bangladesh. Industri fashion menyumbang 8-10% emisi karbon global per tahun, terutama dari sektor fast fashion yang menggunakan bahan sintetis kimia dan minim pengurangan polusi.Ukapnya
Sebagai solusi, Lanny mengadopsi metode “upcycling” dan “recycling” dalam karyanya, mengubah desain lama menjadi lebih wearable dan bernilai tinggi. Misalnya, denim dari celana jeans lama diubah menjadi busana baru yang bisa digunakan oleh berbagai usia.Papar: Lanny
Mengusung tema “New Spirit” dan sub tema “Soulful,” Lanny memadukan unsur-unsur dari era Renaisans dengan gaya modern yang praktis dan mudah bergerak, menciptakan konsep desain “Eclectic Soul” yang menggambarkan semangat dan jiwa muda dengan nuansa androgyny. Selain itu, dia menekankan pentingnya kenyamanan, healing, dan kedekatan dengan alam dalam desainnya, sebagai respons terhadap kejenuhan dunia maya.Ungkapnya
Dengan sub tema “Athleisure,” desain Lanny terinspirasi oleh baju sport yang dinamis dan sportif, dengan detail fungsional seperti bukaan, kantong, dan hoodie. Warna-warna yang digunakan terinspirasi dari alam, tampil lebih kuat, cerah, dan terang, menggunakan bahan seperti katun, tenun lurik, denim, dan beads/pearls berwarna putih (BW), navy blue, dan natural. “Selaku mentor, Lanny bersama Team Primestudio merasa bangga kepada para Ibu Guru SMK yang ikut pelatihan , Lanny berharap ilmu yang didapat akan dibagikan kepada para siswa di SMK masing masing. Terutama berkaitan dengan konsep SUSTAINABLE dalam dunia Fashion ini. LA BOUTIQUE bersama PRIMESTUDIO mengucapkan terimakasih kepada SMK 6 selalu PIC yang banyak mensupport dalam kegiatan ini.Pungkas :Lanny
Sementara Endar Eka Wati Guru SMK Negri Dawuhan menyampaikan awalnya semua seperti katak dalam tempurung, namun menjadi terbuka wawasan karena fashion memberikan banyak motivasi dari mentor. Mereka menunjukkan bahwa dari bahan-bahan yang tidak terpakai, kita bisa menciptakan karya yang baru dan menarik sesuai masanya.
Awalnya, kami kesulitan dalam menentukan desain dan bahan yang tepat untuk membuat karya yang digemari. Namun, dengan bimbingan seorang mentor yang baik dan penuh talenta, kami belajar cara mengolah bahan yang cocok dan memadukan bahan yang sudah tidak terpakai lagi. Dari proses pembuatannya, termasuk pembuatan pola, menjadi lebih mudah karena pembimbing kami yang penuh talenta.Tuturnya
Semua desain mudah terpecahkan berkat kesabaran dan kebaikan pembimbing kami dalam membimbing. Selain itu, kami juga diajarkan teknik menjahit yang tepat untuk setiap model dan pola. Dengan cara ini, kami menjadi mudah memahami proses menjahit yang sesuai dengan pola .
Kami diajarkan dari pola dan desain hingga menjadi produk yang bisa digunakan. Kami belajar bahwa busana itu harus memiliki desain yang bisa digunakan dan digemari oleh banyak orang ,dan senangnya di kala selai acara pelatihan magang kurang lebih 9 hari karya-karya kami yang di ajarkan oleh mentor kami di Show kan,kami semua kedepannya akan mengajarkan ilmu yang kita dapatkan ini kepada murid-murid kami di sekolah.(Tyo)