
NASIONALTERKINI.– Suasana pedukuhan Wanouoyo, Kelurahan Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul, malam ini terasa berbeda. Warga berduyun-duyun menghadiri acara Sedekah Bumi, sebuah tradisi turun-temurun yang sudah dilaksanakan sejak zaman leluhur.
Acara yang sarat makna budaya ini kembali digelar dengan menampilkan pertunjukan wayang kulit. Uniknya, kali ini lakon yang dipentaskan adalah kisah Baratayudha, pertempuran besar antara Pandawa dan Kurawa yang menjadi simbol pertarungan kebenaran melawan kebatilan.Senin:15/09/2029

Ki Gondo Suharno, dalang yang dipercaya memimpin pagelaran kali ini, menyampaikan rasa haru sekaligus kebanggaannya.
Tradisi ini sudah dilaksanakan sejak era kakek buyut kami. Dulu almarhum Mbah Timbul menjadi dalang, lalu dilanjutkan Pak Surono. Kini giliran saya memulai, semoga bisa diterima masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ki Gondo menjelaskan bahwa pertunjukan kali ini akan dibuka dengan lakon Kresna Duta, yang menceritakan upaya Sri Kresna menjadi utusan Pandawa untuk meminta kembali hak mereka atas negara. Lakon ini menjadi penentu apakah perang Baratayudha akan terjadi atau tidak.

Selain pertunjukan wayang, warga juga akan menggelar arak-arakan gunungan yang penuh warna. Gunungan hasil bumi akan diarak dan diperebutkan masyarakat sebagai simbol rasa syukur sekaligus doa kemakmuran. Acara ini juga rencananya dihadiri langsung oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih.
Ki Gondo berharap pementasan perdananya sebagai dalang utama mendapat kelancaran.
Saya mohon doa agar pentas malam ini sukses, diberikan kemantapan lahir batin, dan bisa mengikat hati masyarakat. Harapannya, ke depan saya bisa terus dipercaya tampil dalam acara seperti ini,” katanya penuh harap.
Tradisi Sedekah Bumi di Wanujoyo bukan hanya menjadi ajang hiburan rakyat, melainkan juga pengikat persaudaraan, doa bersama, serta wujud nyata pelestarian budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.Tutup Ki Gondo Suharno(Tyo)