
NASIONALTERKINI. Kota Yogyakarta bersiap menjadi tuan rumah perhelatan akbar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang akan digelar pada 5–9 Agustus 2025. Ajang yang diikuti puluhan kota dan kabupaten se-Indonesia ini diyakini akan memberi dampak besar terhadap sektor pariwisata, perhotelan, ekonomi kreatif, hingga UMKM lokal.
Joko Paromo, General Manager Royal Darmo Malioboro Hotel Yogyakarta, menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan Rakernas JKPI. Ia mengapresiasi konsep kegiatan yang tidak hanya terpusat di satu lokasi, tetapi menyebar ke berbagai titik heritage di Yogyakarta seperti Malioboro, Kotagede, Kotabaru, hingga Embung Giwangan.
Kami sangat mendukung pelaksanaan JKPI tahun ini. Rakernasnya memang dipusatkan di Hotel Tentrem, tapi rangkaian acaranya tersebar di berbagai kawasan pusaka Jogja. Ini kesempatan besar bagi kota kita,” ujar Joko.Saat di Temui Rabu:16/07/2025 di Royal Darmo Malioboro Hotel Yogyakarta
Menurutnya, sekitar 57 dari total 75 kota/kabupaten anggota JKPI telah mengonfirmasi kehadiran. Selain peserta Rakernas, ribuan masyarakat dari berbagai daerah juga diperkirakan akan meramaikan pawai budaya dan festival rakyat yang menjadi bagian dari agenda kegiatan.
Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, dari tanggal 5 hingga 9 Agustus. Diperkirakan akan ada sekitar 10.000 hingga 14.000 orang yang datang ke Yogyakarta. Ini tentu menjadi peluang besar bagi sektor perhotelan, restoran, transportasi, kuliner, hingga UMKM,” jelasnya.
Joko pun berharap, dengan penyebaran lokasi acara yang merata dan dukungan masyarakat, kunjungan wisatawan dan tingkat hunian hotel di Yogyakarta akan meningkat signifikan selama Rakernas berlangsung.
Harapan kami tentu, kegiatan ini bisa mendorong naiknya okupansi hotel-hotel di Jogja. Bukan hanya hotel besar, tapi juga hotel butik, homestay, dan penginapan di kawasan heritage,” tambahnya.
Sementara itu, Agus Budi Rachman, Sekjen DPD PUTRI DIY (Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia), menyatakan bahwa Rakernas JKPI 2025 bukan sekadar ajang seremonial, melainkan momentum strategis untuk memperkuat posisi Yogyakarta sebagai Kota Budaya Nasional.
JKPI melibatkan kota dan kabupaten dari seluruh Indonesia. Ini bukan hanya Rakernas, tapi juga ajang strategis untuk memperkuat Jogja sebagai poros kota budaya di Indonesia,” kata Agus.
Ia juga menegaskan bahwa efek kegiatan ini bersifat multidimensi. Selain memberi peluang promosi budaya lintas daerah, acara ini juga menjadi motor penggerak ekonomi kreatif yang inklusif.
Dengan pengakuan Yogyakarta sebagai Kota Filosofis Dunia oleh UNESCO, kota ini kini tidak hanya dikenal sebagai kota pelajar dan pariwisata, tetapi juga sebagai pusat kebudayaan global. Rakernas JKPI selaras dengan semangat itu—yakni merumuskan kebijakan kolaboratif yang menguntungkan Yogyakarta secara geokultural,” Papar: Agus.
Dengan semangat kolaborasi dan keterlibatan aktif lintas daerah, Rakernas JKPI 2025 diyakini akan menjadi momentum penting yang memperkuat peran Yogyakarta di kancah budaya nasional dan internasional, sekaligus mendongkrak gairah pariwisata dan pemberdayaan ekonomi lokal.Pungkas:Agus(Tyo)